Selasa, 07 September 2010

Musikalisasi Puisi

MUSIKALISASI PUISI.

Sesuai dengan namanya, Musikalisasi puisi ( ada yang menyebutkan Poetry Singing , Musik Puisi, Tembang Puitik),adalah memusikkankan puisi. Tujuannya untuk memberi makna yang lebih jelas pesan yang ingin disampaikan dari isi puisi tersebut. Dalam catatan sejarah musik Indonesia modern, Musikalisasi Puisi bermula dari kerja sama yang bagus antara sastrawan Sanusi Pane dengan musikus Cornel Simanjuntak menghasilkan beberapa lagu seriosa yang indah antara lain berjudul Kemuning, Oh Angin. Hasil yang indah itu dilanjutkan oleh RAJ Soedjasmin pemusik sejaman dengan Binsar Sitompul (pencipta lagu Andhika Bhayangkari). Soedjasmin tertarik dengan puisi berjudul Aku ciptaan Chairil Anwar, ketertarikannya diwujudkan dengan membuatkan sebuah komposisi musik untuk puisi tersebut. Komposisi Seriosa yang kemudian diberi judul Semangat itu, sangat terkenal dikalangan penyanyi seriosa. Soedjasmin juga membuat komposisi untuk karya Chairil Anwar yang berjudul Lagu Biasa. Ditahun 1960an FX Soetopo, komponis (jabatan terakhir Direktur kesenian DitJen Kebudayaan Depdikbud) tertarik juga dengan puisi ciptaan Chairil, salah satunya Cintaku Jauh di Pulau yang akhirnya menjadi sebuah lagu yang bagus( jenis seriosa) dan menjadi lagu yang sering dijadikan lagu wajib pada lomba- lomba lagu seriosa.Selain itu FX Soetopo juga bekerja sama dengan penyair Kirjo Mulyo , kerja bareng ini menghasilkan lagu-lagu antara lain Puisi Rumah Bambu, Elegie dll.Ditahun 1970an, pemusik pop Bimbo bekerja sama dengan penyair Taufiq Ismail menghasilkan lagu-lagu Pop Nasyid, antara lain : Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya, Sajadah Panjang, Rindu Rosul dll. Lalu ditahun 1980an Liliek Soegiarto pemusik sekaligus arranger paduan suara yang handal, menulis lagu berdasarkan puisi ciptaan penyair angkatan Pujangga Baru Amir Hamzah berjudul Doa. Terakhir ditahun 2000an, pemusik Ananda Sukarlan menulis lagu untuk vokal berdasarkan dari puisi penyair Gunawan Muhammad dan Sapadi Djoko Damono. Antara lain Sajak untuk Bungbung, Perjalanan Malam, Fana adalah Waktu.
Proses terjadinya penciptaan Musikalisasi Puisi: Ada 2 (dua) cara, yang pertama pemusik menawarkan karyanya kepada penyair untuk diberi syair atau sebaliknya penyair menawarkan karyanya kepada pemusik untuk diberi melodinya. Contohnya adalah kerja sama antara Bimbo dengan penyair Taufiq Ismail. Cara yang kedua, pemusik tertarik pada puisi yang sudah ada dan kemudian diberi melodinya. Contohnya, Lagu Biasa puisi ciptaan Chairil Anwar yang ditulis 1943 ini, baru ditulis musiknya oleh RAJ Soedjasmin tahun 1955. Tapi apa cuma itu proses penciptaan Musikalisasi Puisi dan kemudian jadilah sebuah ciptaan baru?. Ternyata tidak sesederhana itu, ada hal hal yang harus diperhatikan oleh kedua pemusik dan penyair agar ciptaan itu bisa menjadi karya yang sempurna.




Hal yang pertama, adalah melodi dari musik harus sesuai dengan pesan syairnya atau sebaliknya, karena kalau tidak sesuai bahkan bertentangan akan menjadi sesuatu yang kurang bagus. Contoh kasus : perhatikan lagu berjudul Naik Naik Kepuncak Gunung. Pada syair Tinggi tinggi sekali, pola melodi justru bergerak turun, ini tentu kurang pas. Contoh yang pas misalnya : lagu Joy to the World , perhatikan syairnya, Kalimat 1: Joy to the world, the Lord is come. kalimat 2 :Let earth recieve the King. Pada kalimat pertama (Frase 1) musik dimulai dari C’’ (Do atas) bergerak turun secara berurutan ke C’ (Do bawah), ini sesuai dengan pesan syair “the Lord is come” The Lord (Tuhan)dibayangkan datang dari tempat yang tinggi/atas, sehingga pola melodi juga bergerak dari atas turun kebawah. Sebaliknya di kalimat ke 2, pada syair “Let earth recieve the King” pola melodi bergerak naik dari G’ (sol rendah) menuju ke C’’(Do atas) sesuai dengan pesan syairnya.
Hal kedua, setiap lagu dan puisi punya struktur kalimat yang harus diperhatikan. Menempatkan struktur kalimat puisi yang tidak sesuai dengan struktur melodi berakibat kurang jelasnya makna dari puisi itu sendiri. Sebagai contoh pada lagu “First love”. Perhatikan kalimat syairnya (baris pertama): They all say, I’am not the same kid, baris kedua I use to be. Tapi kalau kita denganr lagunya, akan terdengar begini: They all say, I’am not the same sedang baris kedua menjadi Kid I use to be. Kata Kid, yang seharusnya masuk kebaris pertama, “terpaksa” masuk kebaris kedua mengikuti struktur musiknya. Akibatnya maknanya jadi kabur. Contoh yang lain , lagu berjudul Rindu, syair sepenuhnya mengikuti struktur musiknya membuat arti dan maknanya menjadi tidak jelas. Perhatikan syairnya : Rindu Lukisan/ mata suratan/hatiku nan merindu. Kalau struktur musik diubah mengikuti struktur syairnya barangkali maknanya menjadi jelas, misalnya : Rindu lukisan mata/ suratan hatiku nan merindu.
Musikalisasi puisi masih kurang pelakunya, ini karena mecipta musik puisi lebih rumit. Masyarakat umum berharap ada pemusik dan penyair bisa berkolaborasi melahirkan musik yang indah dari isi musiknya dan indah juga dari sisi syairnya. Semoga.

2 komentar:

  1. Pak Is... saya sering membaca beberapa referensi soal Musikalisasi Puisi, dan di beberapa referensi tersebut tidak dapat memberikan definisi yang konsisten mengenai Musikalisasi Puisi. Dari tulisan yang saya baca, mereka banyak yang mengatakan hanya hasil dari pada proses. Tapi yang saya tangkap dari penjelasan Pak Isfanhari merupakan Prosesnya itu sendiri (dan juga banyak mengarah ke sejarah). misal dari beberapa tulisan itu mengatakan Musikalisasi Puisi adalah Puisi yang di beri iringan musik atau Iringan musik yang dimainkan bersamaan dengan dibacakannya Puisi (di youtube sangat banyak). Tapi pak Is di sini menjelaskan bagaimana puisi itu diberikan atau dibuatkan sebuah komposisi musik dengan memperhatikan makna dari puisi itu sendiri.

    Mungkin Pak Isfanhari bisa memberikan penjelasan arti yang sebenarnya apa itu Musikalisai Puisi, pasalnya dikalangan sekolah hal ini jadi perdebatan yang tidak punya ujung karena referensi yang dibawa memiliki arti yang berbeda2. Bahkan hal ini juga terjadi di kalangan temen2 musik dan temen2 sastra.

    Terimakasih.....

    BalasHapus
  2. Saya juga sering ditanya apakah Musikalisasi puisi itu ?, kata mereka (yg bertanya) umumnya Musikalisasi Puisi adalah ada seseorang membanca puisi, dan yang lain mengiringi dengan gitar atau alat musik yang lain. itulah Musikalaiasi Puisi. Bagi saya tidak sederhana itu Musikalisasi Puisi.
    Sunan Kalijogo memberi musik pada pesan pesannya, antara lain Tombo Ati, maka jadilah lagu yang baku dari pesan tersebut. itulah Musikalisasi Puisi. seperti apa Musikalisasi Puisi ?. jawabnya silakan baca sekali lagi tulisan diatas.

    BalasHapus